Wednesday 20 February 2013

STock Kelinci Sementara Kosong

Terimakasih telah berkunjung di blog kami. pada posting kali ini, kami ingin menginformasikan bahwa Stock kelinci untuk sementara ini masih kosong. Hal ini berkat Teman-teman yang sudah bersedia memborong kelinci kami, sehingga kami langsung Kehabisan Stock. Maklum lah, kelinci tidak bisa di cetak, tapi harus nunggu proses berkembang biak dulu, hehe, Oleh karena itu untuk sementara ini, sekitar 2-3 bulan lagi kami tidak melayani Pembelian Kelinci.

Untuk itu bagi teman-teman yang ingin membeli kelinci di tempat kami, apalagi yang dari tempat jauh seperti bojonegoro, lamongan, jombang dan sekitarnya, harus sedikit bersabar, menunggu kelinci kami ready lagi.

Demikian saja Informasi Kami, semoga bermanfaat. jika Stock sudah ready lagi pasti kami kabari lagi melalui Blog kami ini. Terimakasih!

Thursday 7 February 2013

Seputar Kelinci

Kali ini saya akan memberikan sedikit info mengenai kelinci. Mungkin banyak dari kalian yang sudah mengetahui bahwa kelinci adalah hewan mamalia atau binatang menyusui. Kelinci termasuk keluarga dari famili Leporidae, yang dapat ditemukan di seluruh bagian bumi. Dulunya, hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada perkembangannya, tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).

Sebenarnya asal-usul kata kelinci adalah berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti "anak kelinci". Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa masyarakat Nusantara mula mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal di Pulau Sumatera ada satu spesies asli kelinci sumatera (Nesolagus netscheri) yang baru ditemukan pada tahun 1972.
Secara umum, kelinci terbagi menjadi dua jenis. Pertama, kelinci bebas. Kedua, kelinci peliharaan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).

Dilihat dari jenis bulunya, kelinci ini terdiri dari jenis berbulu pendek dan panjang dengan warna yang agak kekuningan. Ketika musim dingin, warna kekuningan berubah menjadi kelabu.
Menurut rasnya, kelinci terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya Angora, Lyon, American Chinchilla, Dutch, English Spot, Himalayan, dan lain-lain. Khusus Lyon sebenarnya adalah hasil dari persilangan luar antara Angora dengan ras lainnya. Namun di kalangan peternak kelinci hias, hasil persilangan itu disebut sebagai Lyon atau Angora jadi-jadian.

Kelinci lokal yang banyak ditemukan di jawa, yakni jenis kelinci jawa (Lepus negricollis) dan kelinci Sumatera (Nesolagus netseherischlgel). Kelinci jawa diperkirakan masih ada di hutan-hutan sekitar wilayah Jawa Barat. Warna bulunya cokelat perunggu kehitaman. Ekornya berwarna jingga dengan ujungnya yang hitam. Berat Kelinci jawa dewasa bisa mencapai 4 kg. Sedangkan Kelinci sumatera, merupakan satu-satunya ras kelinci yang asli Indonesia. Habitatnya adalah hutan di pegunungan Pulau Sumatera. Panjang badannya mencapai 40 cm. Warna bulunya kelabu cokelat kekuningan. Yang termasuk dalam kategori kelinci bebas adalah terwelu (Lepus curpaeums) dan kelinci liar (Oryctolagus cuniculus).

Gimana para sobat pembaca? kini anda sudah mengetahui tentang seluk beluk kelinci nusantara kan? baru tahu ya kalau ternyata sebutan kelinci itu berasal dari bahasa belanda? dan ternyata kelinci ras asli lokal berasal dari sumatra aja lo, terus yang lain kelinci darimana ya? kelinci di indonesia kan banyak banget macemnya? Terus ikuti perkembangan blog ini ya, nanti anda pasti akan tahu jawabannya. hehe..

Tuesday 5 February 2013

Beberapa Penyakit Yang Sering Menyerang Kelinci

Jika anda mempunyai peliharaan kelinci Hias di Rumah, tentu anda harus memberikan perawatan yang terbaik bagi kelinci anda. jika kelinci anda sehat, tentu anda juga pasti senang dan tidak risih untuk memegang, mengelus-elus dan mengajaknya bermain. namun jika kelinci anda penyakitan, tentu anda akan merasa risih dan enggan untuk memegang atau bahkan mengelus-elus. yah namanya juga kelinci hias, pasti kita ingin selalu meremas-remas karena kelucuannya bukan..haha. Oleh sebab itu saya akan memberikan sedikit referensi tentang Beberapa Penyakit Yang Sering Menyerang Kelinci sehingga anda bisa mewaspadainya.

  • Bisul
    Penyebab: terjadinya pengumpulan darah kotor di bawah kulit.Pengendalian: pembedahan dan pengeluaran darah kotor selanjutnya diberi Jodium.
  • Kudis
    Penyebab: Darcoptes scabiei. Gejala: ditandai dengan koreng di tubuh.
    Pengendalian: dengan antibiotik salep.
  • Eksim
    Penyebab: kotoran yang menempel di kulit.
    Pengendalian: menggunakan salep/bedak Salicyl.
  • Penyakit telinga
    Penyebab: kutu.
    Pengendalian: meneteskan minyak nabati.
  • Penyakit kulit kepala
    Penyebab: jamur.
    Gejala: timbul semacam sisik pada kepala.
    Pengendalian: dengan bubuk belerang.
  • Penyakit mata
    Penyebab: bakteri dan debu.
    Gejala: mata basah dan berair terus.
    Pengendalian: dengan salep mata.
  • Mastitis
    Penyebab: susu yang keluar sedikit/tak dapat keluar.
    Gejala: puting mengeras dan panas bila dipegang.
    Pengendalian: dengan tidak menyapih anak terlalu mendadak.
  • Pilek
    Penyebab: virus.
    Gejala: hidung berair terus.
    Pengendalian: penyemprotan antiseptik pada hidung.
  • Radang paru-paru
    Penyebab: bakteri Pasteurella multocida.
    Gejala: napas sesak, mata dan telinga kebiruan.
    Pengendalian: diberi minum Sul-Q-nox.
  • Berak darah
    Penyebab: protozoa Eimeira.
    Gejala: nafsu makan hilang, tubuh kurus, perut membesar dan mencret darah.
    Pengendalian: diberi minum sulfaquinxalin dosis 12 ml dalam 1 liter air.
  • Hama pada kelinci umumnya merupakan predator dari kelinci seperti anjing. Pada umumnya pencegahan dan pengendalianhama dan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan kandang, pemberian pakan yang sesuai dan memenuhi gizi dan penyingkiran sesegera mungkin ternak yang sakit.
Di antara sekian banyak penyakit itu, Penyakit yang sering membuat populasi anakan kelinci berkurang adalah penyakit kudis dan pilek. Kudis lebih sering menyerang kelinci dewasa, bila tidak segera ditindak lanjuti maka akan cepat menular ke kelinci lain.

Untuk kelinci yang terkena kudis, anda harus mengisolasikan di tempat tersendiri hingga sembuh. Jika anda kurang paham dengan obat-obatan, anda bisa mengobatinya secara tradisional dengan cara menggunakan oli. Namun cara tersebut sebenarnya kurang ampuh dan kurang efektif. selain itu penggunaan Oli  dapat membuat bulu kelinci menjadi kotor.  Oleh karena itu berikan sedikit keseriusan anda untuk menanganinya dengan cara memberikan suntikan di bawah kulit. obat yang disuntikkan ini harus mempunyai kandungan 22,33-dihydroavermectin B1a dan B1b yang berguna untuk membasmi penyakit yang disebabkan oleh parasit luar (kutu, caplak, tungau, dan insekta lain).

Untuk kelinci yang terkena penyakit pilek, anda bisa memberikan perwatan yang mudah dan efektif yakni dengan menaruhnya di tempat yang hangat, dan terhindar dari Air atau suhu lembab. Sangat baik jika anda menjemurnya pada waktu pagi hari di bawah sinar terik matahari. Jika penyakit flu ini tidak sembuh juga, anda bisa mencoba dengan memberikan obat flu yang digunakan manusia dengan dosis yang rendah.

Demikian sedikit informasi dari kami, semoga dengan membaca referensi tentang Beberapa Penyakit Yang Sering Menyerang Kelinci ini, anda bisa sedikit waspada, dan tahu sedikit banyak tentang cara penanggulangannya. jika kebetulan anda di wilayah Tuban, bojonegoro, Lamongan, Rembang, dan jombang yang sedang mencari kelinci hias atau pedaging, maka anda bisa datang langsung ke tempat kami di desa gesikharjo Rt 01/ Rw 01 Kecamatan palang Kabupaten Tuban. Rumah bapak Watroep (081330605150)

Sumber Rujukan: http://evrinasp.wordpress.com

Monday 4 February 2013

Perkembangan Usaha Ternak Kelinci di Indonesia

Hewan berbulu memang punya tempat tersendiri bagi para pecinta binatang. Mulai dari kucing, anjing, musang, kelinci, tupai, bebek, burung, ayam dan lain sebagainya. untuk jenis unggas, biasanya binatang ini sering dipelihara untuk di ambil telur atau dagingnya. namun untuk jenis mamalia, bianatang ini di sukai karena kelucuannya, misalnya saja kelinci. Sejak dahulu hewan berbulu seperti , kucing dan kelinci sudah menyita perhatian kami. Kami sekeluarga sangat menyukai ke dua jenis hewan ini. Rasanya jika melihat sekumpulan hewan tersebut lewat di depan mata ingin sekali didekap erat-erat. Terlebih untuk kelinci, hewan yang satu ini benar-benar membuat kami jatuh hati, wajahnya yang imut membuat kami ingin memeliharanya. Karena faktor itulah akhirnya kami memulai hobi beternak kelinci skala rumahan. Sejak tahun 2005 kami mulai mengaplikasikan hobi memelihara kelinci menjadi wadah pembelajaran dalam berbisnis dalam skala kecil.

Perkembangan usaha ternak kelinci di Indonesia sendiri perlahan mulai berkembang. perlahan namun pasti, usaha peternakan kelinci mulai meningkat secara efisien. Dari data Statistik Peternakan dapat dilihat populasi kelinci tahun 2009 baru mencapai 834.608 ekor. Pada tahun 2010 telah terjadi peningkatan sebesar 7,6% mencapai 898.075 ekor. Peningkatan ini tidak lepas dari kemudahan-kemudahan dalam menjalankan usaha ternak kelinci . Ada beberapa keuntungan ekonomi yang diperoleh dari beternak kelinci pada usaha skala kecil dan menengah antara lain: modal usaha yang relatif kecil, pakan sangat mudah diperoleh dan tidak tergantung pada pakan pabrik atau bahan baku impor, mampu mengkonsumsi produk limbah hijau secara efisien sehingga tidak bersaing dengan pangan, mudah beradaptasi dengan lingkungan, tidak membutuhkan lahan yang luas, menghasilkan daging sehat dan halal, menghasilkan beragam produk selain daging seperti kulit, kulit-bulu, pupuk organik, kelinci hias, serta kualitas daging mengandung protein tinggi dan rendah kolesterol.

Pemerintah juga ikut berperan dalam pengembangan ternak kelinci di Indonesia dengan meluncurkan 2 pola pengembangan kelinci yaitu: Pola Kampung Kelinci, yaitu pengembangan usaha budidaya ternak kelinci pada satu daerah/kampung secara terpadu dengan mengaplikasikan teknologi secara maksimal, serta Pola Integrasi, yaitu pengembangan usaha budidaya ternak kelinci pada sentra tanaman hortikultura, sehingga terjadi simbiosis antara usaha peternakan dengan tanaman (hortikultura).

Kegiatan pengembangan ternak kelinci dilakukan melalui fasilitas dana bantuan sosial (bansos) dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (TP) yang telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dengan tujuan meningkatkan permodalan kelompok dalam mengembangkan usaha budidayanya, meningkatkan populasi, produksi dan produktivitas ternak yang dikelola oleh peternak secara berkelanjutan, meningkatkan kemandirian dan kerjasama kelompok, mendorong berkembangnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM) agribisnis dan kelembagaan ekonomi pedesaan lainnya (Ditjennak, 2011).

Pasang surut dalam menjalani bisnis ini memang sempat kami alami, ada beberapa faktor yang bisa menjadi kendala kami untuk menekuni bisnis ini, yakni tenaga dan pemasaran. Maklum bisnis kelinci kami masih tergolong usaha rumahan, hanya ayah kami yang sudah tua yang mengurus peternakan ini. Untuk itu walaupun saat ini posisi saya di luar kota, saya tetap berinisiatif untuk berusaha memasarkan kelinci ayah saya. besar harapan kami jika anda mau berkunjung di peternakan kecil kami di Desa (update : Maaf Sementara Sudah Tidak Jualan Lagi), kecamatan Palang kabupaten Tuban atas nama Bapak Watroep.

Sumber Rujukan: http://evrinasp.wordpress.com  

Saturday 2 February 2013

Happy Weekend Kelinci Lovers

Selamat pagi kami ucapkan kepada kelinci lovers, berhubung sekarang hari minggu saya ucapkan happy Weekend ya..!! Hemm..hari ini saatnya kita bermalas-malasan deh..ups salah ya? hari untuk nyuci-nyuci untuk bersih-bersih n masak-masak lebih tepatnya..haduuuh kok gak ada istirahatnya..wkwk.,kasihan tuch terutama buat para istri...

Iseng-iseng sambil update posting gak papa kali ya posting kali ini gak berisi promosi kelincinya ebes gue..hehe..masak tiap hari promosi, kan bosenin juga baik untuk pembaca maupun untuk saya. Lagian dah kehabisan ide ini, mau promosiin apa lagi..jual kelinci hias udah, jual kelinci pedaging juga udah, bisnis kelinci juga udah..terus apa ya belum?wkwkwk..

Oke deh sobat kelinci lover, cukup sekian saya nyapanya. Bingung mau ngomong apalagi..yang penting jangan lupa ya kelincinya dikasih makan..hehe..Awas kalo sampe sakit tuch,,!

Friday 1 February 2013

Sekilas Berita tentang Kelinci Pedaging Di wilayah Tuban, Bojonegoro, lamongan, Rembang dan Jombang



Saat ini bisa di katakan bahwa kelinci pedaging mulai banyak di gemari oleh masyarakat indonesia.  Kelinci pedaging adalah solusi tepat bagi masyarakat indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein dan gizi sehari-harinya. Saya pernah bersama ayah saya mencoba merasakan dagingnya, dan akhirnya kami menyembelih 1 ekor. Tidak di sangka, aroma daging kelinci berbau wangi, sangat berbeda jika dibandingkan dengan daging kambing ataupun sapi yang biasanya berbau tidak sedap. Dagingnya berwarna putih dan empuk. Dan herannya daging kami tidak habis selama 1 minggu, wkwk, tapi ya memang kita masaknya sedikit-sedikit seh.. toh keluarga kami juga tidak semua mau dengan daging kelinci, katanya sie tidak tega memakannya..haha.. 
Oke jika kebetulan anda berada di wilayah Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Jombang ataupun Rembang silahkan mampir di tempat kami di desa gesikharjo kecamatan palang, peternakan kelinci milik bapak Watroep. Bukan peternakan besar sie, tapi masih ready stock untuk kapasitas 30-an ekor,,Maaf sementara ini kami tidak melayani pengiriman, jadi harap datang langsung jika ingin membeli.