Alhamdulillah, mulai tahun ini kami juga mulai mencoba berternak kelinci hias. Jenis-jenis kelinci Hias yang kami kembangkan meliputi kelinci Holland Lop, kelinci Fuzzy Lop, Flemish Giant, dan Rex ( bulu karpet). Sayangnya, khusus untuk kelinci hias, lokasi kandang kami masih berdomisili di Kota Malang. Saya Pribadi selaku admin dari Blog ini adalah Putra dari Bapak Watroep yang menetap di kota Malang. Melihat Prospek kelinci hias yang sangat ramai, saya yang semula hanya membantu pemasaran dari hasil ternakan kelinci pedaging yang dikelola bapak di Tuban, lama kelamaan juga mulai tertarik menggeluti dunia perkelencian.
Adapun perbedaan kelinci hias dengan pedaging adalah kalau kelinci hias, prospek utamanya adalah ke kemurnian ras dan kualitas dari kelinci itu sendiri. Di indonesia sendiri lebih banyak ras silangannya daripada ras murni, tidak heran jika ras murni ini nilainya bisa mencapai jutaan rupiah jika diikuti dengan kualitas yang bisa dilombakan.
Menilai kualitas kelinci hias, umumnya yang paling dominan bisa dilakukan dalam 2 hal. Yakni adalah menilai keseimbangan body (proporsional Badan) dan yang ke dua adalah Bulu. Tentu saja 2 hal yang saya utarakan tersebut tidak cukup untuk menjelaskan sepenuhnya tentang kelinci hias, mengingat dalam prakteknya penilaian kelinci hias ini cukup rumit.
Untuk kelinci Pedaging, tentu saja poin yang paling menonjol untuk dinilai adalah dari berat badan. Berat badan rata-rata di atas 3kg masih banyak dibutuhkan dalam dunia pemasaran kelinci pedaging. Umumnya para tengkulak mempunyai syarat untuk kelinci pedaging yang dijual, minimal berat badannya harus 2kg. Dan semakin berat harganya, maka akan semakin bagus pula harganya.